"Pati akhir-akhir ini memang banyak diincar para investor, mulai dari Gudang Garam, Diler Honda, Nasmoco, pabrik sambal, pengalengan ikan, pabrik pengeringan jagung, dan masih banyak lagi lainnya. Kami sendiri sudah memberikan izin belasan perusahaan yang menanamkan investasi di Pati selama 2016," kata Haryanto.
Perusahaan yang berinvestasi di Pati tersebut tersebar di berbagai wilayah, mulai dari Pati bagian barat, selatan, utara, tengah dan timur. Keberadaan pabrik di Pati yang berkembang pesar diharapkan bisa membuka peluang kerja selebar-lebarnya bagi warga Pati.
"Di wilayah timur sudah sangat banyak dan berkembang pesat. Di bagian selatan, ada pabrik jagung. Bagian utara masih seputar peternakan. Kami sudah memberikan peringatan kepada investor untuk mengutamakan warga Pati ketika mengambil karyawan," tuturnya.
Selama ini, Pemkab mendukung iklim investasi di Pati. Bahkan, beberapa investor yang menemui kendala akan difasilitasi. Semua izin yang diberikan kepada investor diakui sudah sesuai dengan prosedur yang diharapkan dapat menambah peluang kerja bagi warga Pati.
Selama ini, Pemkab mendukung iklim investasi di Pati. Bahkan, beberapa investor yang menemui kendala akan difasilitasi. Semua izin yang diberikan kepada investor diakui sudah sesuai dengan prosedur yang diharapkan dapat menambah peluang kerja bagi warga Pati.
Haryanto menyebut, ada sejumlah alasan investor tertarik dengan Pati. Salah satunya, upah minimum kabupaten (UMK) masih rendah, kondisi Pati relatif kondusif, dan infrastruktur mendukung. Terlebih, Pati masuk dalam kawasan jalur pantura sehingga sangat strategis untuk mengembangkan usaha.
Murianews, Pati - Belasan perusahaan dari berbagai bidang menanamkan investasinya di Kabupaten Pati selama 2016. Hal itu diungkap Bupati Pati Haryanto, usai melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung perkantoran dan distribusi Gudang Garam di Jalan Pati-Kudus Km 6, Margorejo, Senin (1/8/2016).
"Pati akhir-akhir ini memang banyak diincar para investor, mulai dari Gudang Garam, Diler Honda, Nasmoco, pabrik sambal, pengalengan ikan, pabrik pengeringan jagung, dan masih banyak lagi lainnya. Kami sendiri sudah memberikan izin belasan perusahaan yang menanamkan investasi di Pati selama 2016," kata Haryanto.
Perusahaan yang berinvestasi di Pati tersebut tersebar di berbagai wilayah, mulai dari Pati bagian barat, selatan, utara, tengah dan timur. Keberadaan pabrik di Pati yang berkembang pesar diharapkan bisa membuka peluang kerja selebar-lebarnya bagi warga Pati.
"Di wilayah timur sudah sangat banyak dan berkembang pesat. Di bagian selatan, ada pabrik jagung. Bagian utara masih seputar peternakan. Kami sudah memberikan peringatan kepada investor untuk mengutamakan warga Pati ketika mengambil karyawan," tuturnya.
Selama ini, Pemkab mendukung iklim investasi di Pati. Bahkan, beberapa investor yang menemui kendala akan difasilitasi. Semua izin yang diberikan kepada investor diakui sudah sesuai dengan prosedur yang diharapkan dapat menambah peluang kerja bagi warga Pati.
Haryanto menyebut, ada sejumlah alasan investor tertarik dengan Pati. Salah satunya, upah minimum kabupaten (UMK) masih rendah, kondisi Pati relatif kondusif, dan infrastruktur mendukung. Terlebih, Pati masuk dalam kawasan jalur pantura sehingga sangat strategis untuk mengembangkan usaha.
Editor : Kholistiono