Rabu, 19 November 2025

Hal itu dikatakan Kepala Badan Pusat Statisitik (BPS) Kudus Endang Tri Wahyuningsih. Menurutnya,  inflasi terjadi lantaran terdapat naiknya harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks beberapa kelompok pengeluaran.


"Kelompok tersebut, yakni bahan makanan jadi, minuman  0,30 persen, kelompok perumahan, air listrik, dan bahan bakar 0,40 persen, kelompok sandang 0,80 persen dan kelompok kesehatan 0,31 persen.," katanya Jumat (1/7/2016).


Menurutnya, inflasi terjadi tidak hanya di Kudus saja, namun menyeluruh di Provinsi Jawa Tengah. Inflasi di Jateng sebesar 0,13 persen dengan IHK 122,04 persen. Tertinggi adalah Tegal dengan inflasi 0,61 persen, Kota Semarang 0,43 persen dan Purwokerto 0,38 persen.Sedangkan urutan paling bawah atau terendah inflasi adalah Surakarta sebesar 0,22 persen disusul Kudus 0,25 persen. Kudus masih bagus, lantaran masuk dua besar dari bawah.


Sedangkan, laju inflasi kalender yakni 0,51 persen. Namun year to year April 2016 terhadap April 2015 mencapai sebesar 3,33 persen. "Itu merupakan fakta di lapangan. Saat Ramadan dan menjelang datangnya lebaran, terjadi Inflasi, sebab kebutuhan masyarakat memang tinggi," ungkapnya.

Editor : Kholistiono

 

Baca Juga

Komentar

Terpopuler