Ya, tulisan yang terdapat pada sejumlah papan nama jalan yang ada Kota Purwodadi mendapat sorotan dari beberapa pihak. Khususnya, tulisan yang menggunakan akasara atau huruf Jawa.
Sebab, penulisan huruf Jawa itu dinilai banyak kesalahan. Yakni, jika dibaca, tidak sama dengan tulisan nama jalan yang memakai huruf latin. “Penulisan huruf Jawa pada papan nama jalan itu memang banyak yang salah. Beberapa waktu lalu, saya bahkan sudah sempat mendiskusikan masalah ini dengan pemerhati budaya,” kata Paminto, pemerhati budaya yang juga guru bahasa Jawa SMA.
Menurutnya, penulisan huruf Jawa itu dilakukan tidak sesuai pakem atau aturan yang sudah ada. Sehingga, penulisan huruf Jawa di beberapa papan nama itu justru sulit dibaca.
“Sebenarnya, penulisan papan nama menggunakan huruf Jawa ini patut dapat apresiasi. Karena ini salah satu bentuk pelestarian warisan leluhur. Sayang sekali, penulisannya banyak kesalahan,” katanya.
Dari pantauan di lapangan, di beberapa ruas jalan di kawasan kota memang ada papan nama yang ditulis dalam dua tulisan. Di bagian atas nama jalan ditulis dengan huruf latin dan dibawahnya memakai huruf Jawa. Papan nama yang ada tulisan huruf Jawa ini kabarnya sudah terpasang cukup lama.
Sementara itu, Kabid Kebudayaan Disporabudpar Grobogan Marwoto ketika dimintai tanggapannya membenarkan, jika banyak kesalahan dalam penulisan nama jalan menggunakan huruf Jawa tersebut. “Saya juga sudah sempat lihat di beberapa lokasi. Memang banyak kesalahan penulisan,” kata pejabat yang juga dikenal sebagai seorang dalang itu. Hanya saja, Marwoto mengaku tidak bisa berbuat banyak terkait kondisi tersebut. Sebab, kewenangannya ada pada Dinhubkominfo.
Murianews, Grobogan – Coba perhatikan dengan baik-baik dengan foto-foto di atas. Jika Anda mengetahuinya, pasti tak bakal menyetujui papan nama jalan tersebut tetap terpasang.
Ya, tulisan yang terdapat pada sejumlah papan nama jalan yang ada Kota Purwodadi mendapat sorotan dari beberapa pihak. Khususnya, tulisan yang menggunakan akasara atau huruf Jawa.

Sebab, penulisan huruf Jawa itu dinilai banyak kesalahan. Yakni, jika dibaca, tidak sama dengan tulisan nama jalan yang memakai huruf latin. “Penulisan huruf Jawa pada papan nama jalan itu memang banyak yang salah. Beberapa waktu lalu, saya bahkan sudah sempat mendiskusikan masalah ini dengan pemerhati budaya,” kata Paminto, pemerhati budaya yang juga guru bahasa Jawa SMA.
Menurutnya, penulisan huruf Jawa itu dilakukan tidak sesuai pakem atau aturan yang sudah ada. Sehingga, penulisan huruf Jawa di beberapa papan nama itu justru sulit dibaca.

“Sebenarnya, penulisan papan nama menggunakan huruf Jawa ini patut dapat apresiasi. Karena ini salah satu bentuk pelestarian warisan leluhur. Sayang sekali, penulisannya banyak kesalahan,” katanya.
Dari pantauan di lapangan, di beberapa ruas jalan di kawasan kota memang ada papan nama yang ditulis dalam dua tulisan. Di bagian atas nama jalan ditulis dengan huruf latin dan dibawahnya memakai huruf Jawa. Papan nama yang ada tulisan huruf Jawa ini kabarnya sudah terpasang cukup lama.

Sementara itu, Kabid Kebudayaan Disporabudpar Grobogan Marwoto ketika dimintai tanggapannya membenarkan, jika banyak kesalahan dalam penulisan nama jalan menggunakan huruf Jawa tersebut. “Saya juga sudah sempat lihat di beberapa lokasi. Memang banyak kesalahan penulisan,” kata pejabat yang juga dikenal sebagai seorang dalang itu. Hanya saja, Marwoto mengaku tidak bisa berbuat banyak terkait kondisi tersebut. Sebab, kewenangannya ada pada Dinhubkominfo.
Editor : Kholistiono